Jumat, 01 April 2016

Dampak negatif tayangan televisi terhadap anak



Dampak Negatif Tayangan Televisi
Terhadap Anak
Gambar dari link ini
            Akhir-akhir ini kasus-kasus seperti kriminalitas, kejahatan, kekerasan, sadisme, pornografi, serta berbagai penyimpangan terhadap nilai-nilai kesopanan dan moralitas sering dan marak terjadi pada bangsa ini. Media yang memiliki peran besar terhadap kemajuan maupun kemunduran bangsa salah satunya pada media elektronik yaitu televisi. 

            Sebagai salah satu jenis media massa yang paling popular, televisi membentuk cara berfikir masyarakat, menyebarkan pesan yang merefleksikan kebudayaan dalam masyarakat, dan menyediakan informasi bagi masyarakat yang beragam. (Afifi, 2010) Hal ini menjadikan televisi sebagai bagian dari kekuatan lembaga masyarakat dan memiliki pengaruh yang kuat dalam bentuk konstruksi realitas sosial dan kebudayaan. (Fross, 2005)
            Pengaruh televisi yang kuat bagi masyarakat mengakibatkan mudahnya aspek-aspek penyimpangan nilai moral ataupun sosial yang terserap pada daya pikir masyarakat terutama pada kalangan anak-anak.
Banyaknya stasiun televisi swasta yang muncul dan menyuguhkan program-program unggulan mereka seperti sinetron, reality show, variety show,infotainment,dll  yang tidak mendidik dan kurang pantas untuk ditonton malah menjadi konsumsi publik sehari-hari terutama jika konsumennya mala hank-anak.
            Anak-anak lebih cepat menangkap dan meniru adegan peradegan ataupun tayangan yang mereka lihat. Contohnya saja anak-anak sekarang lebih suka membangkang ketika diperintah oleh orang tuanya daripada diperintah oleh pacarnya, anak-anak jaman sekarang cenderung lebih cepat dewasa padahal daya pikir dan nalar mereka belum siap, lebih suka berfoya-foya pergi ke kafe dan membuat genk (kelompok) yang tidak tau aturan serta pergaulan bebas.
            Adapun pengaruh negatif lain pada tayangan televisi yakni menyia-nyiakan waktu dan umur; melalaikan tugas dan kewajiban; menumbuhkan sikap hidup konsumtif; mengganggu kesehatan; mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar murid;memutuskan silaturahmi; mempengaruhi pembentukan perilaku anak; hilangnyamasa kanak-kanak yang ceria; mengurangi minat membaca buku. (Mariana, 2015)
            Dengan demikian peran orang tualah yang bisa mengkondisikan ataupun mengawasi tayangan televisi pada anak ketika mereka di rumah. Orang tua terutama ibu bisa melaporkan pengontrolan terhadap apa yang ditonton si anak. Berikut ini adalah keuntungan orang tua yang masih mempertahankan perubahan positif dalam tayangan televisi antara lain: (1)Perilaku menyimpang yang ditimbulkan anak lebih sedikit; (2) Kompetensi orang tua dalam mengontrol lebih tinggi; (3) Tingkat yang lebih rendah dalam gaya pengasuhan disfungsional; (4) Rendahnya tingkat kecemasan, stress, dan depresi.;(5) Rendahnya tingkat perselisihan dengan pasangan dalam membesarkan anak. (Matthew R. Sanders, 2000)
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tayangan televisi lebih besar pengaruh negative daripada pengaruh positifnya terhadap perkembangan moral maupun perilaku anak bangsa. Tayangan yang mendidiklah yang menjadi media dalam memperluas wawasan para anak bangsa. Tak luput pula orang tua yang aktif mengontrol dan mengawasi anak-anak mereka dalam menonton tayangan televisi.

Referensi

Afifi, S. (2010). Tayangan Bermasalah dalam Program Acara Televisi di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi , 248.
Fross, L. d. (2005). 273 dan 294.
Mariana, E. R. (2015). Aspek Positif dan Negatif Tayangan Televisi Terhadap Anak. Al'Ulum vol.65 no.3 , 56 dan 57.
Matthew R. Sanders, D. T. (2000). The mass media and the prevention of child behavior problems. J.Child Psychol.Psychiat. Vol.41 No 7 , 941.


           
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar