Dampak Negatif Tayangan Televisi
Terhadap Anak
Gambar dari link ini
Akhir-akhir ini
kasus-kasus seperti kriminalitas, kejahatan, kekerasan, sadisme, pornografi,
serta berbagai penyimpangan terhadap nilai-nilai kesopanan dan moralitas sering
dan marak terjadi pada bangsa ini. Media yang memiliki peran besar terhadap
kemajuan maupun kemunduran bangsa salah satunya pada media elektronik yaitu
televisi.
Sebagai salah satu
jenis media massa yang paling popular, televisi membentuk cara berfikir
masyarakat, menyebarkan pesan yang merefleksikan kebudayaan dalam masyarakat,
dan menyediakan informasi bagi masyarakat yang beragam. (Afifi, 2010)
Hal ini menjadikan televisi sebagai bagian dari kekuatan lembaga masyarakat dan
memiliki pengaruh yang kuat dalam bentuk konstruksi realitas sosial dan
kebudayaan. (Fross, 2005)
Pengaruh televisi
yang kuat bagi masyarakat mengakibatkan mudahnya aspek-aspek penyimpangan nilai
moral ataupun sosial yang terserap pada daya pikir masyarakat terutama pada kalangan
anak-anak.
Banyaknya stasiun televisi swasta yang muncul dan menyuguhkan
program-program unggulan mereka seperti sinetron, reality show, variety
show,infotainment,dll yang tidak
mendidik dan kurang pantas untuk ditonton malah menjadi konsumsi publik
sehari-hari terutama jika konsumennya mala hank-anak.
Anak-anak lebih
cepat menangkap dan meniru adegan peradegan ataupun tayangan yang mereka lihat.
Contohnya saja anak-anak sekarang lebih suka membangkang ketika diperintah oleh
orang tuanya daripada diperintah oleh pacarnya, anak-anak jaman sekarang
cenderung lebih cepat dewasa padahal daya pikir dan nalar mereka belum siap,
lebih suka berfoya-foya pergi ke kafe dan membuat genk (kelompok) yang tidak
tau aturan serta pergaulan bebas.
Adapun pengaruh
negatif lain pada tayangan televisi yakni menyia-nyiakan waktu dan umur;
melalaikan tugas dan kewajiban; menumbuhkan sikap hidup konsumtif; mengganggu
kesehatan; mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar murid;memutuskan
silaturahmi; mempengaruhi pembentukan perilaku anak; hilangnyamasa kanak-kanak
yang ceria; mengurangi minat membaca buku. (Mariana, 2015)
Dengan demikian
peran orang tualah yang bisa mengkondisikan ataupun mengawasi tayangan televisi
pada anak ketika mereka di rumah. Orang tua terutama ibu bisa melaporkan
pengontrolan terhadap apa yang ditonton si anak. Berikut ini adalah keuntungan
orang tua yang masih mempertahankan perubahan positif dalam tayangan televisi
antara lain: (1)Perilaku menyimpang yang ditimbulkan anak lebih sedikit; (2)
Kompetensi orang tua dalam mengontrol lebih tinggi; (3) Tingkat yang lebih
rendah dalam gaya pengasuhan disfungsional; (4) Rendahnya tingkat kecemasan,
stress, dan depresi.;(5) Rendahnya tingkat perselisihan dengan pasangan dalam
membesarkan anak. (Matthew R. Sanders, 2000)
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tayangan televisi lebih besar pengaruh negative
daripada pengaruh positifnya terhadap perkembangan moral maupun perilaku anak
bangsa. Tayangan yang mendidiklah yang menjadi media dalam memperluas wawasan
para anak bangsa. Tak luput pula orang tua yang aktif mengontrol dan mengawasi
anak-anak mereka dalam menonton tayangan televisi.
Referensi
Afifi, S. (2010). Tayangan Bermasalah dalam Program
Acara Televisi di Indonesia. Jurnal Ilmu
Komunikasi , 248.
Fross, L. d. (2005).
273 dan 294.
Mariana, E. R.
(2015). Aspek Positif dan Negatif Tayangan Televisi Terhadap Anak. Al'Ulum
vol.65 no.3 , 56 dan 57.
Matthew R. Sanders,
D. T. (2000). The mass media and the prevention of child behavior problems. J.Child
Psychol.Psychiat. Vol.41 No 7 , 941.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar