Jumat, 06 Mei 2016

Review Film Sang Pencerah


Gambar dari link ini

Gambar dari link ini
Kali ini saya akan merivew sebuah film karya anak bangsa yang berjudul “Sang Pencerah”. Ada seorang anak laki-lagi yang bernama Muhammad Darwis, dia adalah anaknya Abu Bakar yang dulunya seorang khotib di masjid besar kauman, Muhammad Darwis biasa dipanggilDarwis oleh teman-teman,dan sanak saudaranya.Pada usia 15 tahun Darwis banyak meliat budaya sesajen yang berbaur dengan agama islam yang masih lekat pada saat itu. Kemudian Darwis memutuskan untuk pergi ke mekkah untuk memperdalam ilmu agama Islam.

            Sepulang dari Mekkah, Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan, sebuah nama yang diberikan oleh gurunya ketika di Mekkah dulu. Kemudian ia menikahi Siti Walidah. Beliau belajar di Mekkah kurang lebih 5 tahun, setelah itu beliau mencoba meneliti apakah arah kiblat yang ada di Masjid Gedhe sudah menuju arah kiblat yang benar ataukah belum. Beliau sudah mengukurnya menggunakan kompas dan menghitung jarak dengan peta.
            Dengan keyakinan bahwa perkiraan arah kiblat yang sebelumnya mengarah ke Afrika menjadi arah kiblat di Makkah dengan mengubah arah kiblat menghadap barat laut,yaitu 23 derajad dari arah sebelumnya. Untuk mengubah arah kiblat tersebut pastilah ada hambatan-hambatan yang datang seperti penentangan oleh Kyai penghulu cholil kamalidiningrat yang pada saat itu marah.
            Ahmad Dahlan karena sudah dianggap merusak tradisi yang berlaku ketat di Yogyakarta dan akibatnya beliau dianggap mengajarkan agama  dengan aliran sesat. Beliaupun bersama Siti Walidah memutuskan untuk pergi dari desa Kauman. Tetapi keputusan beliau tidak disetujui oleh kakaknya. Karena keluarga masih membutuhkan pemikiran-pemikiranpembaharuan yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan. Kakak Ahmad Dahlan berjanji akan mendirikan surau untuk Ahmad Dahlan sebagai sarana prasarana belajar mengaji dan tempat ibadah.
Dari dana yang diberikan oleh kakaknya itu beliau kemudian bisa mendirikan surau, disurai itu tidak hanya mempelajari tauhid,tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan melalui pendidikan. Halangan dan rintangan beliau alami dengan penuh kesabaran, menurut beliau islam merupakan agama Rahmatan Lil Alamin, memberikan kedamaian bagi siapa saja.
Selama masih dalam lingkup membangun kesejahteraan masyarakat, Baginya hal pertama yang seharusnya dikedepankan umat islam adalah terbuka dan toleran seperti Rasulullah, serta akhlaq yang baik.
Waktu demi waktu pun berlalu, Dahlan muda berhasil mengubah pandangan umat Islam kebanyakan, tetapi kaum Barat terhadap Agama Islam. Kemudian beliau beserta istrinya Siti Walidah bersama ke5 muridnya yang setia yakni Sudja, Fahrudin,Hisyam,Syarkawi,dan Abdulgani  mendirikan suatu organisasi bernama Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar